Bendera Raksasa terbentang di Bukit Mendelem Pemalang


Sebuah bendera merah putih raksasa berukuran 72x45 meter Rabu  (23/8), berhasil dikibarkan di Bukit Mendelem kec.Belik Kabupaten Pemalang. 
Sebelum dikibarkan, diadakan festival merah putih dengan rute pendopo merah putih menuju Belik tepatnya sebagai titik kumpul di Jambe Kembar.

Prosesi pemberangkatan peserta karnaval diikuti oleh berbagai elemen masyarakat. Pemerintah,warga , Kepolisian, TNI, Organisasi masyarakat, Pelajar maupun masyarakat umum lainnya. Ratusan kendaraan dari peserta dari kendaraan empat dan kendaraan dua berjejer dengan membawa bendera di kendaraannya , nampak pula beberapa klub otomotif seperti motor tua, Vespa , pecinta mobil vw ikut terlibat di arak arakan tersebut.

Dari pantauan penulis , peserta yang ikut  diwajibkan untuk membawa bendera kecil dan terlihat sangat antusias dengan pengibaran bendera raksasa tersebut
Sambutan meriah kepada peserta konvoi oleh beberapa siswa sekolah baik dari tingkat sd maupun setingkat sma di sepanjang perjalanan menuju lokasi pengibaran bendera raksasa 





Bertindak selaku inspektur upacara, Bupati Pemalang H. Junaedi dan Komandan upacara Danramil 02/ Taman  Kpt. Inf Mukahir yang di ikuti oleh lebih kurang 10.000 peserta dari berbagai unsur masyarakat budi Kabupaten Pemalang.

Dalam apel kebangsaan ini dibentangkan bendera merah putih raksasa dengan ukuran 72 x 45 meter di bukit Jimat, desa Mendelem, Belik, Pemalang. Pembentangan Bendera merah putih dilakukan oleh pemuda pemuda Pemalang terutama pemuda Belik yang bergabung dalam organisasi pecinta alam shabawana.



Pembentangan Bendera merah putih ini diiringi lagi kebangsaan Indonesia raya dan lagu lagu perjuangan lainnya, selama 13 menit bendera raksasa sempurna dibentangkan. Peserta dengan semangat menyanyikan Lagu lagu perjuangan dengan mengibar-ibarkan bendera yang dibawa.

Apel kebangsaan ditutup, dilanjutkan dengan Orasi Kebangsaan oleh bupati Pemalang, Brigjen TNI M Haryanto Staf Ahli Panglima TNI ,  dan syeh Al Maulana Al Habib Lutfi bin Yahya dari Pekalongan.










Post a Comment

Previous Post Next Post

Featured post