Vespa Klasik: Lahir & Mati Karena Gaya Hidup

Berita pada tahun 2008 dari surat khabar Sunday Mirror dalam salah satu edisinya yang beredar di London menginformasikan bahwa Vespa PX tidak lulus uji emisi berdasarkan kriteria Euro 3. Adapun setelah membaca berita tersebut pikiran saya langsung teringat akan poster pertama Vespa 98 saat dipasarkan tahun 1946. Missi dalam poster yang menggambar seorang wanita energic sedang mengendarai Vespa 98 sambil melambaikan tangannya dengan latar belakang beberapa orang yang mengenakan pakaian dan kendaraan masa lalu tersebut, seakan menyiratkan bahwa Piaggio melalui produksi Vespanya ingin menggebrak dunia agar merubah pandangan gaya hidup atas sebuah kendaraan roda dua selama ini.

Berselang dua tahun setelah dunia dikenalkan dengan Vespa 98, kendaraan ini langsung merebut banyak hati peminatnya, dunia langsung ber-vespa-ria . Apalagi setelah Vespa GS mulai memasuki pasaran kendaraan roda dua. Masa-masa berikutnya gebrakan yang dilakukan Piaggio dengan pendekatan gaya hidup melalui berbagai macam media dan inovasi menuai hasil. Begitupun dengan pandangan dunia yang semakin menempatkan Vespa menjadi bagian dari sebuah gaya hidup. Adalah selebriti hingga cover majalah-majalah terkenal secara langsung maupun tidak langsung seakan meng-iya-kan bahwa Vespa telah menjadi sebuah icon dari gaya hidup itu sendiri. Naiknya image ini kemudian beriringan dengan jumlah produksi maupun serie yang dihadirkan oleh Piaggio dalam melayani permintaan pasar dunia akan skuter. Gelombang ekspor Vespa dari Italy tidak hanya dalam bentuk barang-barang itu saja, namun juga kerjasama antar negara untuk memproduksi maupun merakit Vespa di luar Italy.

Di lain sisi memasuki era 1970’an isyu global dunia mulai dihiasi dengan munculnya krisis energi yang diikuti dengan perkembangan isyu perbaikan akan iklim dunia di tahun 1980’an. Pandangan terhadap kwalitas udara yang lebih baik semakin menyadarkan warga dunia bahwa hal itu memang perlu dicarikan jalan keluarnya. Hemat energy dan kwalitas gas buang kendaraan kemudian menjadi standar bagi rancangan kendaraan-kendaraan kedepannya saat dunia memasuki era 1990’an.

Perkembangan isyu ini kemudian juga diantisipasi oleh Piaggio dengan mengeluarkan serie ET yang fenomenal. Namun dilain pihak Piaggio juga seakan tidak ingin menghilangkan begitu saja sebuah icon yang telah melambungkan namanya. Dengan tetap berbasis pada semangat penggunaan konsep mesin dua tak dan rancang bangun dari model sebelumnya yang menggunakan box kiri-kanan knock down system, maka keluarlah serie New PX yang diharapkan dapat merengkuh pecinta Vespa yang berbasis klasik. Namun semangat romantisme akan masa lalu tinggalah semangat, masyarakat Eropa tidak merekomendasikannya sebagaimana khabar dari Sunday Mirror di atas. Akhirnya serie PX hanya menyisakan pertanyaan The Last True Vespa? sebagaimana ditulis Giorgi Sarti dalam bukunya 60 years of the VESPA. Vespa klasik akhirnya mati secara produksi karena hal yang saat kelahirannya merupakan icon dari vespa itu sendiri, sebuah gaya hidup atau life style…, dunia perlu udara bersih. / bambang subiyantoyo

4 Comments

  1. selamat malam mas hengky,
    lama saya tak mampir ke sini.
    sukses terus untuk blognya.

    ReplyDelete
  2. assalamualaikum
    ini kunjungan kesekian kali ke blog sahabat :)
    dan menyimak terus update postingan yang semakin menarik
    sekaligus memberi info bahwa kangmusa telah membuat ebook baru
    "Blog Monetization Options" yang bisa diunduh disini
    terima kasih, saya tunggu kunjungan Anda di kangmusa.com
    salam hangat
    kangmusa

    ReplyDelete
  3. @BeeMountain
    met pagi sob ..
    pa kbrnya ? thanks dah mampr
    sukses jg wat blog km ...

    kangmusa

    thanks dah mampir kawan

    ReplyDelete
  4. artikel yang menarik dan enak di baca. jadi mengerti tentang vespa yang selama ini saya tidak tahu

    ReplyDelete

Post a Comment

Previous Post Next Post

Featured post