Filosofi Kolak, Ternyata Punya Makna Dalem Banget!

Kolak memang khas banget dengan sajian buat berbuka puasa di bulan Ramadan, Bro . Disamping itu, ternyata sajian manis ini punya makna mendalam, lho. Biar kece dan kekinian, sebut saja makna mendalam ini dengan sebutan filosofi kolak. Berikut ulasan selengkapnya!

Image Sorce : jogja.idntimes.com
Kolak memang bukanlah yang terbilang mewah dan punya harga fantastis. Tapi, makanan ini punya cita rasa khas yang cocok banget buat disantap saat berbuka puasa di bulan Ramadan, ya kan ? .

Sebenarnya, kolak bisa dibikin dan dinikmati kapan pun. Tapi entah kenapa, waktu yang pas buat menyantapnya dan terasa nikmat saat berbuka puasa. Paduan kuah manis dan isiannya yang menggugah selera pasti bikin momen buka puasa lo penuh makna.


Selain itu, ternyata, kolak punya sejumlah makna filosofis mendalam, lho. Mungkin lo nggak pernah menyangka sebelumnya, tapi inilah makna-makna terpendam dari setiap sendok kolak yang lo nikmati saat berbuka puasa.


Kolak dan Ajakan Buat Mengosongkan Dosa

Kalau dilihat dari sisi sejarahnya, ternyata kolak ini perkenalkan oleh para wali lho, gaes . Selain menawarkan khazanah kuliner baru, beliau juga mau masyarakat belajar nilai-nilai kebaikan dari makanan ini.


Banyak yang bilang, kolak ini berasal dari kata khala yang artinya kosong. Kalau diterjemahkan secara penuh, intinya sebagai manusia harus selalu bertaubat selagi hidup biar bisa kosong, kosong akan dosa-dosa. Sebab, kematian dengan kekosongan dosa menurut para wali adalah sebaik-baiknya akhir, Bro 

Kolak dan Mendekatkan Diri Para Tuhan

image source :masakhariini.com
Selain berasal dari kata Khala, ada juga yang bilang berasal dari Kholaqo nih. Kata ini berasal dari bahasa Arab yang bisa diturunkan menjadi kata Kholiq atau Khaliq yang artinya adalah mencipta atau pencipta.

Dari kata ini juga bisa diambil satu makna filosofi kolak. Secara tersirat, kolak bisa dibilang menganjurkan penikmatnya untuk selalu mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Selain itu, istilah ini juga ada yang mengartikan agar manusia selalu mendoakan “mereka” yang sudah terlebih dahulu menghadap Sang Pencipta.

Ubi, Mengingatkan Kita Akan Kematian

Kolak memang terdiri dari berbagai macam bahan makanan nih, Tapi biasanya pasti ada ubi. Tanaman umbi-umbian ini bisa dibilang menjadi bahan yang paling identik dengan kolak. Nggak cuma jadi bagian yang selalu ada, ubi dalam kolak ini juga punya filosofinya sendiri, lho.


Ubi, menurut kepercayaan Jawa termasuk dalam jenis-jenis makanan Polo Pendem atau yang tumbuh di bawah tanah. Maknanya, sebagai manusia, kita harus ingat jika suatu saat kita pasti akan seperti mereka, dikubur di dalam tanah.

Para wali menganjurkan adanya pertaubatan di setiap sendok kolak yang lo makan. Sebab, kematian bisa saja datang dengan tiba-tiba, semudah menyendok kolak ke dalam mulut.

Santan, Mengajarkan Kita Untuk Meminta Maaf

Satu lagi, bagian yang nggak kalah penting dan punya makna mendalam dari filosofi kolak. Santan, yang menjadi pelebur semua bahan-bahan karena bertugas sebagai kuah. Menurut kepercayaan Jawa, perasan daging kelapa ini mengandung makna filosofis yang sangat dalam lho.


Santan dalam bahasa Jawa disebut santen dan menjadi kependekan dari Pangapunten yang artinya adalah permohonan maaf. Jadi, ketika lo menyisipi kuah kolak yang manis ini, ingatlah dengan kesalahan dan meminta maaf kepada orang yang sekiranya pernah dikecewakan !

 

Referensi: https://www.boombastis.com/arti-filosofis-kolak/71932


Post a Comment

Previous Post Next Post

Featured post