Jalan Kaki dari Mojokerto Menuju Jakarta meminta Sopir Truk diperhatikan Jokowi

Aksi Jalan kaki dari Mojokerto menuju Jakarta 
Entah apa yang ada di benak Agus Yuda (30). Pemuda asal Sidoarjo, Jawa Timur yang berprofesi sebagai sopir truk ini nekat berjalan kaki dari Kabupaten Mojokerto menuju Jakarta . Di ibu kota, Agus mengaku ingin bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dengan mengenakan pakaian serba hitam, celana panjang hitam, kaos panjang hitam dan sepatu hitam, Agus mulai berjalan dengan menggendong tas ransel dan tas kecil dilengkapi bendera merah putih di belakang. Perjalanan dimulai pada Minggu (8/4) lalu sekitar pukul 11.45 WIB.
Setelah 17  hari menyusuri jalanan Jombang, Nganjuk, Madiun, Ngawi, Sragen dan Karanganyar, dan Kota kotat di Jawa Tengah  pria berambut gondrong itu tiba di Kota Pemalang , Selasa (23 /4) malam hari .Beberapa  rekan Agus sesama sopir truk sudah menunggu di Perbatasan Pemalang. Mereka antusias menyambut kedatangan Agus dan memberikan dukungan kepada rekannya yang tengah memperjuangkan nasib para sopir. Para sahabat itu memberikan pelukan hangat dari rekan-rekan seolah menyeka lelah Agus setelah melalui perjalanan cukup panjang dari Mojokerto. Kepada Penulis , Agus mengaku ingin memperjuangkan nasib para sopir di depan Presiden Jokowi.
Perwakilan driver Pemalang dan Brebes dan Komunitas pemalang ikut menyambut dan mengawal 
Dari Pantauan Penulis yang ikut mengawal dari Perbatasan Pemalang sampai Tegal dengan beberapa Komunitas Driver dan Vespa SIP Pemalang, selama perjalanan banyak driver yang mendukung/ support beliau dengan klakson dibunyikan , memberi semangat dan beberapa memberikan air mineral .
"Saya ingin menemui Presiden Jokowi di istana. Saya ingin memperjuangkan nasib sopir yang selama ini selalu diintimidasi orang tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Istirahat sambil ngobrol di Surodadi Tegal 
Agus juga akan meminta Presiden Jokowi untuk lebih memperhatikan nasib para sopir atau driver truk se-Indonesia. Pasalnya, selama ini Agus dan juga rekan-rekannya merasa, pemerintah masih abai terhadap nasib mereka.
"Selama ini sopir sering diintimidasi, kesejahteraan para sopir tidak terjamin. Saya akan meminta bapak Presiden Jokowi, sedikit perhatiannya kepada kami, karena Indonesia tanpa driver angkutan barang maka perekonomian indonesia tidak akan jalan atau pun pasti bisa lumpuh," ujarnya.
Menurutnya, selama ini sopir mempunyai andil besar dalam menggerakkan roda perekonomian di Indonesia. Sopir mempunyai peran besar dalam distribusi barang. Berkat sopir distribusi barang kebutuhan rakyat bisa berjalan.
"Pemerintah harus menindak tegas aksi premanisme yang selama ini mengganggu perjalanan para sopir truk. Karena, mereka tidak jarang melakukan intimidasi terhadap sopir dan memintai uang keamanan," katanya.
Ia minta agar aksi premanisme ditindak, karena tak jarang uang saku para sopir yang tidak seberapa diambil oleh mereka. Bahkan nyawa mereka sering menjadi taruhan.
Agus memperkirakan, perjalanan sampai ke Jakarta masih membutuhkan waktu hingga 30 hari. Selama dalam perjalanan, Agus tidak membawa bekal banyak, hanya beberapa potong pakaian dan juga peralatan komunikasi.
Aksi nekat Agus ini sempat mendapat penolakan dari sang istri, Siti Alimah. Namun setelah diberikan penjelasan, akhirnya Siti bisa menerima dan memberikan dukungan kepadanya.
"Istri dan dua anak saya awalnya menolak, tapi Alhamdulillah sekarang mereka memberikan dukungan," katanya (Kik)

Post a Comment

Previous Post Next Post

Featured post